antara aku, kamu, dan suamimu
di pintuku kamu mengetuk,
seorang perempuan dengan hati pedih.
di hadapku kamu lalu duduk,
seorang perempuan dengan mata berlinang luka.
tanyamu heranmu marahmu
melihat aku bahkan tidak secantik kamu,
tidak semenarik kamu, tidak secerdas kamu,
tidak sesukses kamu, tidak seterhormat kamu,
dan jelas tidak selembut kamu.
tidak percayamu
melihat aku tidak ada apa-apanya dibandingkan kamu.
namun tetap,
suamimu lebih memilih datang padaku.
namun tetap,
suamimu lebih memilih berbagi denganku.
membesar bola matamu,
luntur maskaramu,
tercekat suaramu.
namun sebenarnya pandanganmu padaku lah
wahai perempuan...
yang begitu sebelah mata.
yang membuatku matikan rokokku,
menatap matamu lekat-lekat dan mengakui padamu
bahwa rahasiaku terletak pada
keterampilanku mendengarkan cerita,
membuat orang tertawa, membuat orang merasa nyaman,
membuat orang semangat, membuat orang menikmati hidup.
membuat segalanya jadi lebih sederhana.
keterampilan itulah
wahai perempuan...
yang membuat suamimu ketagihan aku.
Fikha: apa istilah elo, Imesh, dan Nina untuk nyebut ini? Hasrat pecun dalam diri? O MAI GAWD!!! anyway, niat hati sih bikin cerpen, apa daya kosakata gue masih belum cukup.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home