about a girl

A grandfather was walking through his yard when he heard his granddaughter repeating the alphabet in a tone of voice that sounded like a prayer. He asked her what she was doing. The little girl explained: "I'm praying, but I can't think of exactly the right words, so I'm just saying all the letters, and God will put them together for me, because He knows what I'm thinking." -Charles B. Vaughan

Tuesday, July 19, 2005

Plan C

Ada orang yang hidup di masa lalu. Entah karena ada kejadian2 masa lalu yg sangat traumatis sehingga gak bisa dia enyahkan dari kepalanya dan selalu terbayang2 atau bahkan mempengaruhi kehidupannya yg sekarang, atau (kemungkinan kedua) karena masa lalunya demikian indahnya sehingga dia gak rela untuk beranjak dari sana.

Lalu ada yang hidup di masa sekarang. Apa yang ada di panca indranya, di sensasi dan persepsinya saat ini adalah yg paling penting. Hari ini adalah yg nyata, masa lalu sudah lewat dan masa depan gak penting, bagaimana nanti aja.

Memang setiap orang pasti punya masa lalu, masa kini, dan masa depan, namun mana yang dia jadikan fokus, itu yang gue maksud. Gue bukan orang yg terlalu kepikiran sama masa lalu. Puisi2 gue memang ttg dendam dan sakit hati dan semacamnya tapi temen2 deket gue pasti tau gue ini pelupa abis, ingatan gue terbatas, jd kejadian2 masa lalu gak terlalu penting bagi gue. Hanya pengalamannya yg gue ambil, gue abstraksikan sehingga bisa selalu gue jadikan pelajaran.

Kalau dibilang orientasi gue masa kini, bukan juga. I am not really "here-and-now". Sehubungan dengan ulang tahun gue, gue memang selalu berpendapat bhw tahun terbaik gue adalah tahun yg sedang gue lalui. tapi masa kini gak pernah bener2 gue pikirin, cuma gue jalani aja, gue tidak terokupasi dengan masa kini. hmm.. gimana ya cara gue jelasinnya, mudah2an sdh cukup jelas.

Orang2 mendefinisikan gue sebagai orang yg terobsesi masa depan. Setidaknya temen2 gue di Berlin selalu ngetawain gue karena gue (gak sadar sih awalnya) selalu bikin Plan A, B, C sampai Z. Bahkan kalau mau nonton doang harus ada Plan. Apalagi kalau nontonnya sambil menghindari pihak2 tertentu, ya nggak sih adek2? bwahaha... Di mata mereka gue ini kompulsif bikin rencana. Btw, inilah yg gue cinta dari Jerman: budaya bikin rencana, semua harus ada rencananya, bahagia sekali gue kalau udah menyangkut rencana2an begitu.

Nah, hari ini lagi-lagi kepala gue sibuk menyusun rencana, hehe.. Gue sudah sampai Plan C kali ini tentang apa yg bakal gue lakukan bulan Februari depan. Plan C gue adalah gue bikin tesis di Jerman, tapi tidak di Fulda. Jadi kalau ada temen2 yg tinggal di kota2 besar di Jerman yg perpustakaannya canggih dan lengkap koleksinya, dan bersedia sharing tempat tinggal sama gue selama 5 bulan, bilang2 yak... thx.

Creative Commons License

0 Comments:

Post a Comment

<< Home